Palembang, KompasOtomotif – Tim Avanzanation Journey
mulai meninggalkan pantai Barat Sumatera menuju pesisir Timur. Melaju
dari Bengkulu, (24/2/2104), iring-iringan Toyota Avanza menyusuri
jalanan arteri Provinsi menuju Ibu Kota Sumatera Selatan, Palembang.
Rute yang ditempuh sejauh 433 km menyusuri jalan kecil melewati
Lahat-Prabumulih.
Seperti rute sebelumnya dari Jambi menuju
Bengkulu, infrastruktur tak begitu baik. Kontur jalan naik-turun tetap
menjadi warna dominan sepanjang perjalanan. Tipe jalan seperti ini sudah
menjadi santapan empuk untuk Avanza. Terbukti, di sepanjang perjalanan
sangat banyak pengguna Avanza ditemui, sebagai sarana transportasi darat
utama yang mengangkut banyak penumpang.
Usai mencium udara
Palembang, tim mulai mengeksplor zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya yang
berkuasa mulai tahun 600-an hingga 1100-an masehi. Jejak sejarah itu
mulai terkuak dari Situs Purbakala Kerajaan Sriwijaya atau yang biasa
disebut Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.
Situs Karanganyar
Tempat
ini sebelumnya dikenal dengan nama Situs Karanganyar, berwujud taman
purbakala bekas kawasan permukiman dan taman yang dikaitkan dengan
kerajaan Sriwijaya. Letaknya tepat di tepi Utara Sungai Musi di Kota
Palembang, Sumatera Selatan.
Di kawasan ini ditemukan jaringan
kanal, parit dan kolam yang disusun rapi dan teratur yang memastikan
bahwa kawasan ini adalah buatan manusia, sehingga dipercaya bahwa pusat
kerajaan Sriwijaya di Palembang terletak di situs ini. Di sini juga
ditemukan banyak peninggalan purbakala yang menunjukkan bahwa kawasan
pernah menjadi pusat permukiman dan pusat aktivitas manusia.
MuseumKunjungan kedua, roda-roda Avanza menuju
peninggalan sejarah lain, yakni Museum Mahmud Badaruddin II yang
memiliki cerita mengenai Palembang. Terdapat berbagai koleksi berupa
arkeologi, etnografi, biologi, seni, dan terutama informasi tentang mata
uang (numismatics). Berbagai peninggalan sejarah juga ada di
sini, mulai koleksi foto prasasti Kedukan Bukit, patung-patung Buddha
kuno, Amarawati Ganesha, serta berbagai sisa-sisa sejarah lainya yang
berasal dari era Sriwijaya.
Nama Sultan Mahmud Badaruddin II
diambil dari nama penguasa Palembang sejak 1803 sampai 1821. Museum ini
pernah menjadi istana Kesultanan Palembang Darussalam. Awalnya disebut
sebagai Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo, bangunan ini bersama
dengan Masjid Agung Palembang dibangun pada masa Sultan Mahmud
Badaruddin Jayo Wikramo atau SMB I.
Museum ini jadi tempat yang lengkap untuk mengetahui sejarah
Palembang. Dari era Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, era
kolonial Belanda dan pendudukan Jepang hingga masa awal kemerdekaan
Indonesia. Semua disajikan dalam 556 koleksi benda sejarahnya.
Arsitektur bangunan termasuk unik karena merupakan kombinasi dari masa
kolonial Belanda dan gaya asli Istana Palembang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Ekspedisi Avanza Menyusuri Jejak Kejayaan Sriwijaya"
Posting Komentar