Selama Ini Hyundai Bertahan dengan Efisien

Jakarta, KompasOtomotif — PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) punya angan merakit lebih banyak unit di dalam negeri. Meski saat ini kondisinya sulit, HMI terus menggodok rencana penambahan modelcompletely knocked down (CKD) dengan induk perusahaan Hyundai Motor Company.

Hyundai memiliki pabrik perakitan di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, yang dikelola Hyundai Indonesia Motor. Presiden Direktur HMI Mukiat Sutikno mengungkap, bila beroperasi penuh (dua shift dan menambah pekerja), kapasitas pabrik ini bisa 40.000–45.000 unit per tahun.

Menurut data Gaikindo, ada empat model Hyundai (i10, Tucson, H-1, dan Starex) yang diimpor CKD. Namun, Mukiat mengatakan bahwa model rakitan lokal hanya satu, yaitu MPV H-1. Total produksinya mengambil porsi kecil, cuma 4.800 unit per tahun, padahal untuk kebutuhan pasar domestik dan ekspor ke Thailand. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata permintaan Thailand lebih besar dibanding Indonesia. Sepanjang 2014, H-1 hanya terjual 447 unit di dalam negeri.

"Hyundai dengan satu produk tetap berjalan walaupun skalanya kecil. Fokus kami small but beautifull," ujar Mukiat. Operasi Hyundai di Indonesia bergerak secara efisien. Area ruang pabrik Bekasi yang lowong digunakan sebagai lokasi pre-delivery inspection untuk model CBU dan bengkel perbaikan bodi.

"Sekarang kami baru ada satu produk. Tentu yang utama, kami harus efisien. Maksud efisien, kualitas tidak bisa dinegosiasi, tetapi efisien secara biaya operasional," ungkap Mukiat. Cara ini dikatakan sanggup membuat Hyundai bertahan.

Namun, kenyataan ini berbeda dibanding era awal kedatangan Hyundai ke Indonesia. Salah satu misi Hyundai masuk ke Indonesia adalah menjadi manufaktur besar. Buktinya, model perdana yang meluncur pada 1995, sedan Elantra, merupakan rakitan lokal di pabrik Bekasi.

Selain itu, pada 1996, model subkompak Accent juga diproduksi di Tanah Air. Model ini dipasarkan ulang oleh Citra Mobil Nasional (sebelum menjadi Hyundai Indonesia Motor) sebagai salah satu proyeksi mobil nasional Bimantara Cakra.

Model CKD tambahan
Tahun lalu, penjualan HMI cuma 2.405 unit atau menunduk dari tahun 2013 yang berjumlah 3.869 unit. Pada 2015, HMI mengusung target penjualan 3.000–3.500 unit, dan mengatakan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan tetap efisien. HMI punya lima model baru tahun ini, tetapi semuanya berstatus CBU.

HMI masih menunggu respons baik dari HMC. Pasalnya, tambahan model CKD dirasa bisa membantu HMI menatap masa depan lebih terang. Sejak ditangani desainer Peter Schreyer dan Thomas Burkle, mobil–mobil Hyundai semakin modern. Meski begitu, ada kompensasi, yaitu harga semakin mahal seiring kualitas yang membaik. Dengan merakit secara lokal, harga jual Hyundai di pasar Indonesia diharapkan bisa lebih ditekan agar kompetitif.

Related Posts:

Diisi Penuh dan Macet, New Mitsubishi Mirage Masih Bisa Capai 15,8 Kpl

Jakarta, KompasOtomotif – New Mitsubishi Mirage kembali membuktikan sebagai city car dengan efisiensi bahan bakar yang sangat efisien. Setelah dijajal blogger Kompasiana (Kompasianer) dalam ajang bertajuk ”Be Youthful, Be Sporty-Drive Mirage” kerjasama antaraKompasOtomotif dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), (8/3/2015), tercatat konsumsi bahan bakar paling irit 15,8 kpl.

Angka tersebut dicapai setelah 24 Kompasianer yang menaiki 8 Mitsubishi New Mirage berkeliling Jakarta seharian. Rute yang ditempuh dimulai dari kantor Kompas Gramedia Palmerah Selatan menuju Gandaria City, Pantai Indah Kapuk, dua titik di kawasan Menteng, dan berakhir di Hotel Santika Slipi Jakarta Barat.

Perlu diketahui, city car dengan tampang baru yang dirilis pada Januari 2015 lalu ini ditumpangi penuh empat orang. Semua peserta disarankan untuk berkendara seperti biasa seirit mungkin. Kondisi pengendaraan sehari-hari diselingi macet yang cukup panjang di beberapa titik.

Menariknya, New Mirage sudah punya fitur eco indicator berupa lampu hijau pada panel untuk memudahkan pengemudi mengetahui seberapa irit dirinya mengemudi.

Setelah menempuh jarak sekitar 80-90 km, ditetapkan pemenang dengan angka konsumsi bahan bakar yang tertera pada Multi Information Display (MID) 15,8. Diikuti juara kedua dengan konsumsi bahan bakar 15,1 kpl, dan juara ketiga 15 kpl.

”Mulai tahun ini, Mitsubishi ingin menekankan kembali mobil penumpang di Indonesia dengan target penjualan 95.000 unit. Ini belum pernah kami capai di Indonesia. Semoga dalam perjalanan ini bisa memberikan hal yang berbeda untuk para Kompasianer, ” Sebut Intan Vidiasari, Head of MMC Public Relations Department KTB.

Tak hanya adu irit, Kompasianer yang mengikuti ajang ini juga ditutuntut tampil modis. Mereka dibekali uang saku untuk mengubah penampilan sesuai gaya yang direkomendasikan fashion stylish yang disiapkan panitia.

Related Posts:

Peugeot Bakal Rakit Skuter di Indonesia

Geneva, KompasOtomotif — Kemunculan tiga skuter Peugeot di ajang Geneva Motor Show 2015 cukup menarik perhatian pengunjung. Ternyata, ada informasi menarik yang masuk dari sumber yang dekat dengan Peugeot bahwa merek asal Perancis itu berniat merakit sepeda motor di Indonesia.

Menurut sumber yang tak mau disebutkan namanya itu, Peugeot dalam waktu dekat akan menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan lokal Indonesia sebagai distributor tunggal. Akan tetapi, ke depan, Peugeot bukan cuma diimpor secara CBU, melainkan juga akan dirakit di Indonesia.

Pasar sepeda motor Indonesia yang pada tahun 2014 lalu mencapai 7,9 juta unit tentu saja menarik berbagai prinsipal sepeda motor dunia, salah satunya Peugeot. Bermain di segmen konsumen menengah ke atas, Peugeot akan bersaing dengan Vespa dan Piaggio yang sudah lebih dulu eksis di pasar.

Dengan rencana perakitan, dan jika sudah memenuhi kandungan komponen dari negara anggota ASEAN sampai 40 persen, Peugeot tidak menutup kemungkinan akan mengekspor skuter ke negara tetangga. 

Related Posts:

Pentingnya Berkendara dengan Perasaan Bahagia

Jakarta, KompasOtomotif - Berkendara dengan perasaan bahagia kini menjadi tren kampanye produsen mobil dan sepeda motor dalam menciptakan produknya. Diyakini, saat mengendarai kendaraan di jalan dengan happy, perilaku akan lebih teratur dan tidak emosional.

Hal inilah yang coba diteliti lebih dalam oleh Otomotifnet.com (Otomotif Group-Kompas Gramedia) lewat survei yang diberi nama "Index Kebahagiaan Berkendara". Survei berlangsung online dimulai pada 1 Desember 2014 hingga 16 Januari 2015.

Jika merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), bahagia diartikan sebagai keadaan atau perasaan senang dan tenteram bebas dari segala kesusahan. Survei ini mengajak audiens, khususnya pengguna mobil dan sepeda motor untuk menggambarkan kebahagian bersama kendaraannya.

"Agenda ini merupakan formulasi dari kepuasan berkendara dan tingkat emosi saat berkendara. Kondisi kendaraan, kondisi jalan yang dilalui, sampai perilaku pengendara lain semuanya mempengaruhi seberapa besar kebahagiaan seseorang dalam berkendara," papar Billy Riestianto, Editor in Chief Otomotifnet.com.

Responden yang turut serta pada survei ini sebanyak 1.800 orang, merupakan pengguna sepeda motor dan mobil yang berusia lebih dari 18 tahun dari 30 provinsi di Indonesia. Profilnya pria dan wanita SES A-C.

Pengumuman merek yang membuat konsumen bahagia dan penganugerahan dilakukan pada Rabu (4/3/2015), di Kaffeine Cafe, SCBD, Jakarta Selatan. Mau tahu merek apa saja yang bikin bahagia?Simak lanjutannya.

Related Posts:

Target Tinggi Yamaha Racing Team pada 2015

Bogor, KompasOtomotif — Divisi Motorsport Yamaha Indonesia meluncurkan Yamaha Racing Team (YRT) 2015 yang akan tampil di berbagai ajang lokal maupun internasional. Prosesi dilakukan bersama seluruh tim di semua ajang, di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Senin (2/3/2015).

Inilah bentuk dukungan dan komitmen perusahaan meningkatkan manajemen balap sekaligus memperbanyak prestasi di berbagai ajang.

Tahun ini, Yamaha Indonesia mendukung sembilan tim yang akan berlaga di Indoprix, dan 30 tim yang balap di Motoprix berbagai region. Menariknya, tahun ini Yamaha Indonesia memutuskan gabung di kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) dengan menurunkan dua tim, yaitu factory dan satelit.

Dari penjelasan M Abidin, GM Motorsport and Aftersales Yamaha Indonesia, 2015 adalah tahun ketiga setelah Yamaha Indonesia mendengungkan target jangka panjang menuju MotoGP. Tahun ini, Abidin mengatakan, akan fokus ke Asia Road Racing Championship, lalu tahun berikutnya di level Eropa.

"Tahun 2013 dan 2014 kami telah membuktikan kekuatan tim dan teknologi injeksi Jupiter Z1 yang menjadi double winner kelas 110 cc dan 125 cc Indoprix. Serta di 2014 juara dan runner up Suzuka 4 Hours. Ini bukti nyata manajemen balap Yamaha Indonesia yang lebih baik. Pada tahun ini kami berharap prestasi yang lebih baik lagi di kancah internasional,” ujar Abidin.

Tak hanya itu, Yamaha Riding Academy juga akan dilanjutkan sebagai ajang mencari bibit berbakat. Bedanya, jika tahun lalu menggunakan Yamaha R6, tahun ini Yamaha Indonesia mencoba pakai R25 yang jauh lebih mudah dikontrol.

Related Posts: